Pesona Gadis Dayak dan Mitos Tentang Mereka
Selasa, 05 November 2013
17
komentar
Sebelum menginjakan kaki di Bumi Borneo (Kalimantan), kita begitu sering dicekoki pandangan stereotip tentang suku Dayak yang katanya ganas dan beringas. Begitujuga pandangan tentang gadis-gadisnya yang angker untuk disentuh. Sekali berani macam-macam, katanya bakalan tak bisa pulang, gelap, bingung dan yang lebih sadis lagi "gagang pacul" bisa hilang.
Namun setelah bergaul dengan mereka, bayangan kejam dan biadab itu tak terlihat sama sekali. Yang aku temukan justru masyarakat yang ramah tamah dan cenderung pemalu. Mereka juga bisa menerima pendatang dengan dengan baik-baik dan tidak suka mendahului berbuat ulah dengan dalih yang punya kawasan.
Seperti mereka yang memilih mengalah ketika orang luar berbondong-bondong membalak hutan atau menggali kandungan tambang di tanah mereka. Mereka juga tak meributkan ketika sebagian warganya berpindah ke keyakinan yang dibawa pendatang.
Aku pikir semua pandangan negatif itu hanyalah satu bagian dari budaya "sawang sinawang" sebagian dari kita. Apalagi pasca kerusuhan etnis Sampit dulu, dengan mudah kita menggeneralisir pandangan tentang suku Dayak yang sadis. Buatku itu bukanlah simbol kebiadaban suku Dayak. Dimana-mana orang kalo diusik pasti melawan. Dan itu bukan semata-mata penyerangan melainkan pembelaan diri yang wajar dilakukan setiap orang. Bahkan KUHP pasal 49 saja menyebutkan bahwa noodweer alias pembelaan darurat itu tidak bisa dipidanakan walau melakukan hal yang termasuk tindak pidana. Tentu saja dengan memenuhi syarat dan ketentuan berlaku.
Kenyataan di lapangan, di Jawa yang katanya lebih beradab, penyerangan fisik justru lebih sering terjadi hanya karena hal yang sepele. Bahkan orang yang mengaku beragama pun tak merasa berdosa menyerang orang lain hanya karena berbeda baju. Lihat saja penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah yang marak terjadi.
Ini kontras sekali dengan mitos suku Dayak tentang panglima Burung. Meskipun kejam dan beringas dalam keadaan marah, Panglima Burung sebagaimana halnya orang Dayak tetap berpegang teguh pada norma dan aturan yang mereka yakini. Antara lain tidak mengotori kesucian tempat ibadah -agama manapun- dengan merusak atau membunuh di dalamnya. Kekerasan dalam masyarakat Dayak ditempatkan sebagai opsi terakhir, saat kesabaran sudah habis dan jalan damai tak bisa lagi ditempuh.
Kebetulan di kantor ada satpam yang katanya jawara dan pernah mengalahkan 6 orang bersenjata parang yang mencegat di jalan dengan tangan kosong. Namun aku tak melihat sedikitpun sisi keganasannya dalam kesehariannya.
Waktu aku sempatkan ngobrol tentang budaya kekerasan suku Dayak, beliau mengatakan itu sebagai kebohongan besar dan ganti menunjuk salah satu suku di Jawa sebagai suku yang ganas. Falsafah tentang pertahanan diri suku Dayak dilakukan tanpa ada keinginan untuk show of force sama sekali.
Mereka tak mau membawa senjata di tempat yang salah. Mandau hanya dibawa saat ke hutan dan tidak akan dicabut dari sarungnya bila tidak dibutuhkan. Ini sama dengan kebiasaan orang Jawa yang selalu menyembunyikan keris di belakang tubuhnya dan memindahkannya ke depan hanya pada saat darurat.
Aku juga sempat bertanya tentang mitos gadis Dayak yang bisa bikin linglung laki-laki yang menggodanya. Beliau cuma tertawa dan mengatakan itu bukan soal gadisnya, melainkan laki-lakinya. Dikatakan bakalan tidak bisa pulang ke dearah asal memang ada benarnya. Bagaimana mungkin laki-laki bisa betah di kampung halamannya bila hatinya sudah tertambat di Kalimantan.
Pengertian jalanan mendadak gelap kalo akan pulang juga bisa diartikan sama. Yang gelap hatinya yang enggan pulang, bukan matanya. Lalu tentang kemaluan yang hilang itu bisa saja terjadi di suku lain dengan istilah santet. Secara logika, orang tua siapa yang tidak sakit hati bila anak gadisnya dijahatin orang. Masalah dia menggunakan jalan kasar atau halus untuk balas dendam, itu kembali ke diri masing-masing orang. Dan itu terjadi di semua suku, bukan hanya milik suku Dayak saja.
Tentang gadis Dayak cantik atau tidak, itu relatif tergantung masing-masing orang yang melihatnya. Masalah bila ngobrol suaranya keras, itu karena faktor budaya, bukan orangnya. Sama kasusnya dengan orang Banyumas yang berteriak ngapak saat berbisik romantis. Identik juga dengan kasus sebaliknya pada orang Jogja atau Solo yang bersuara lembut saat misuh-misuh. Jadi tidak ada masalah dengan gadis Dayak atau bukan. Selama kita tidak berbuat ulah, tak ada mitos kekejaman yang perlu ditakutkan.
sumber...
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pesona Gadis Dayak dan Mitos Tentang Mereka
Ditulis oleh Nanang Niamillah
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://faktaunikmenarik.blogspot.com/2013/11/pesona-gadis-dayak-dan-mitos-tentang.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Nanang Niamillah
Rating Blog 5 dari 5
17 komentar:
Perkongsian yang menarik.
Maksimumkan Peluang Anda Untuk Hamil
Setuju dengan post ini.
Ada 3 jenis TAMU menurut suku Dayak dan ini diterapkan pada tempat utk menerima :
pertama di TERAS untuk TAMU yang yah ... biasa2 aja misalnya TETANGGA
kedua di RUANG TAMU ini utk TAMU yang keakrabannya lebih akrab dengan TUAN RUMAH
ketiga di RUANG KELUARGA untuk TAMU yang sudah dianggap sebagai KELUARGA oleh TUAN RMAH
Saya setuju dengan postingan ini..
Anggapan-anggapan orang mengenai suku dayak di luar tentng hal-hal yg buruk jauh bebanding terbalik dengan keadaan yg sebenarnya
Saya setuju dengan postingan ini..
Anggapan-anggapan orang mengenai suku dayak di luar tentng hal-hal yg buruk jauh bebanding terbalik dengan keadaan yg sebenarnya
saya setuju dengan Postingan ini.....
segala respon Negative orang tentank Suku Dayak itu salah besar,
Orang dayak itu malahan baik2. Kalo nolongin orang bener2 tulus. Dan perhatian. Sabar juga sebenernya. Ga pelit lagi 😛 (pernah jd penggemar rahasia orang dayak soalnya. Haha)
Tapi namanya juga manusia,siapa yg ga sakit hati kalo udh dibaikin tp diee malah jahatin.
Setau saya orang dayak itu selain cantik gemes sin
saya juga setuju.
coba aja lu klu brani mainin cewek dayak, mampusss lu diguna guna wkwkwkwk, apalagi lu bikin dia sakit hati coba aja wkwwk entar tau sendiri deh akibatnya
Ga juga tuh, siapapun tamu yg datang, suku apapun dia, tetap saja kami sambut seperti keluarga kami sendiri, ga musti status, kebetulan aq juga orang daya loh..!! Asli Kalimantan Tengah, aku kebetulan dayak pedalaman, Asli keturunan Dayak batu, tapi gara2 aq sekolah, dan selesai, trus aq kerja, akhirnya aq aq jarang pulang.. dan suku kami kerap di bilang suku paling ganas dan paling menakutkan, tapi itu semua hanya mitos dan kami juga sering merasa sedih mendengarkan tanggapan negatif dari orang yang bersangkutan.
Ga juga tuh, siapapun tamu yg datang, suku apapun dia, tetap saja kami sambut seperti keluarga kami sendiri, ga musti status, kebetulan aq juga orang daya loh..!! Asli Kalimantan Tengah, aku kebetulan dayak pedalaman, Asli keturunan Dayak batu, tapi gara2 aq sekolah, dan selesai, trus aq kerja, akhirnya aq aq jarang pulang.. dan suku kami kerap di bilang suku paling ganas dan paling menakutkan, tapi itu semua hanya mitos dan kami juga sering merasa sedih mendengarkan tanggapan negatif dari orang yang bersangkutan.
Ga juga tuh, siapapun tamu yg datang, suku apapun dia, tetap saja kami sambut seperti keluarga kami sendiri, ga musti status, kebetulan aq juga orang daya loh..!! Asli Kalimantan Tengah, aku kebetulan dayak pedalaman, Asli keturunan Dayak batu, tapi gara2 aq sekolah, dan selesai, trus aq kerja, akhirnya aq aq jarang pulang.. dan suku kami kerap di bilang suku paling ganas dan paling menakutkan, tapi itu semua hanya mitos dan kami juga sering merasa sedih mendengarkan tanggapan negatif dari orang yang bersangkutan.
Pengen punya istri dayak..lagi di kalimantan barat saya..jadi bangga saya sebagai suku batak jika bisa menafkahi salah satu wanita dayak..boru batak. Maaf ya .hehehe
Gadis dayak beautiful banget
Gadis dayak sweet dech..Kalau Bar punya
Tapi memang benar adanya bahwa teman saya asli jawa Dan menikah dg suku jawa lalu gak bisa balik Karena kuatnya sihir santet ala suku dayak.
Posting Komentar